ibu...
engkau tanggung derita demi derita saat mengandungku
tak pernah kau pedulikan nasib dirimu
... kau jadikan tubuhmu sebagai pelindungku
kau rela berikan separuh hidupmu untuku...untuk anakmu
kau hidupkan semangatku dengan cinta kasihmu
kau bangun masa depanku dengan keringat dan doa suci mu
itu
tuhan selalu mencatat setiap kebaikan dalam hembus
nafasmu
ketika aku menangis dalam takut
ketika aku resah dalam belenggu
Ketika aku merasa kesepian
dan ketika aku terhempas terjatuh. dan sakiti
engkaulah yang selalu ada di sampingku
memelukku dengan erat dan mengusap kepalaku membuat
aku merasa nyaman dan damai
kini aku telah dewasa...
inilah anakmu yang kau timang dahulu
ingin ku balas semua jasa jasamu..
namun semua itu takkan pernah terbalas sampai kapanpun
ingin ku tumpahkan air mataku di bawah telapak kakimu
Mencuci kakimu dengan air mata cinta
dan bersimpuh di hadapanmu ibu
kurangkai kata maaf dari lubuk hati terdalam untukmu
saat ku teringat semua kesalahanku di masa lalu
yang sering buatmu bersedih
Yang sering buatmu menangis
Yang sering membuatmu kecewa
maafkanlah aku
atas semua kesalahanku ibu
mungkin hanya doa yang selalu ku panjatkan untukmu
untuk semua pengorbanan kasih dan sayang
serta cinta yang tulus padaku
ya allah..terimakasih atas semua anugrah yang paling
terindah yang engkau berikan pada kami
Iindungilah ibu ku
lindungilah orang tuaku
lindungilah keluarga kami
Semoga kami selalu bahagia
Baik di dunia dan di akhirat
Amin
Ibu
melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah Kita menyakitkan-nya? Masih
mampukah kita tertawa melihat penderitaan-nya? Mencaki maki-nya? Melawan-nya?
Memukul-nya? Mengacuhkan-nya? Meninggalkan-nya? Ibu tidak pernah mengeluh
membersihkan kotoran kita waktu masih kecil, Memberikan ASI waktu kita bayi,
Mencuci celana kotor kita, Menahan derita, Menggendong kita sendirian.
SADARILAH bahwa di Dunia ini ga da 1 orang pun yang mau mati demi IBU,
tetapi….. Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan
kita…. Love u mOm
Sesungguhnya
jasa orang tua kita tidak terhitung banyaknya. Ibu kita mengandung selama 9 bulan kemudian melahirkan kita ... dengan
resiko nyawa melayang. Ketika kita masih bayi tak berdaya, mereka beri kita minum dan makanan. Ketika kita buang air, tanpa jijik mereka membersihkan kita dengan penuh cinta. Kita diberi pakaian dan juga
pendidikan. Mereka sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap mencintai kita.
Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika mereka begitu tua sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak, ingatlah kesabaran mereka dulu ketika
menghadapi kita. Bagi yang sudah memiliki anak tentu paham tentang kerewelan anak-anak yang butuh kesabaran yang sangat dari orang tua. Adakah kita
mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya sehingga untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama. Orang tua membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita selamat dan panjang umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang sama mungkin akan
merengut dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir. Begitulah. Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu sepanjang jalan” Tidak
bisa dibandingkan. Oleh karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita mendoakan mereka...
“Nak
... masih ada uang ? Masih cukup berasnya ? Nak...yang kami fikirkan adalah
dirimu bisa sukses, tercukupi kebutuhan di negeri seberang, tak perduli kami
makan apa disini...Yang kami harapkan adalah dirimu berhasil. Kami sama sekali
tak pernah memikirkan balasan apa yang akan dirimu berikan. Tidak pernah nak.
Maka selalulah ingat kami disini, ingat bahwa ada orangtuamu yang sedang
bekerja kera...s
untuk mu. Untuk melihatmu bahagia. Jangan sia-siakan usaha kami. Kami tak ingin
dirimu punya masa depan seperti kami. Kami ingin kamu lebih baik dari kami”.
Itulah ibu. Sadar atau tidak sadar, kita membawa
sebuah harapan besar di pundak kita darinya. Harapan yang kemanapun kita pergi
akan selalu menyertai kita. Namun terkadang, harapan itu kita lupakan. Kita
terlena dengan rayuan manis dunia kita sekarang. Kita jatuh tersungkur di depan
lutut kesia-siaan.Kita tertidur dalam dongeng kepalsuan. Kita lupa, bahwa jauh
di luar sana, ada seorang perempuan yang selalu memanjatkan doa untuk anaknya,
wajahnya yang selalu terbasahi oleh air mata pengharapan, selera makan yang
kadang tak segairah jika ia makan bersama anaknya, bahkan mungkin perut yang
jarang terisi karena khawatir anaknya mengalami kekurangan.
Kita lupa bhwa jauh di luar sana, ada seorang
perempuan yang tidak nyenyak tidurnya, memikirkan apakah anaknya baik-baik
saja, kedinginan, sakit. Sedih jika melihat anak tidak nyenyak tidurnya,
memikirkan apakah anaknya baik-baik saja, kedinginan, sakit. Sedih jika melihat
anak tetangganya sudah selesai dari masa studinya, dan brkata” ya Rabb, akankah
aku melihat anakku tersenyum sepertinya?Akankan anakku menggapai masa depannya?
Aku takut ya Rabb, kalau-kalau anakku terjatuh di jurang kesesatan”.
Bahkan mungkin kita hanya akan menghubungi ibu
ketika kita punya keperluan, sementara untuk menanyakan “ Apa kabar bu? Sehat
atau sakit kah ibu ? Baik-baikkah ibu di rumah?” kita berfikir seribu kali.
Sungguh durhaka diri kita ini. Setiap kita akan pulang ke rumah, sang Ibu telah
siap dengan penantiannya di depan pintu. Menanti kedatangan anaknya, siap
mendengarkan kisah dari anaknya. “Nak mau makan apa nak “ mau minum apa nak “,
sebuah pertanyaan yang tak pernah asing kita dengar ketika kita di sampingnya
setelah sekian lama tak bersamanya.
Saudaraku... Berfikirlah...Jangan biarkan air mata ibu jatuh
begitu saja ... Kumpulkanlah air mata itu, kemudian gantilah dengan
air mata kebahagiaan kelak Seorang ibu tidak pernah mengharapkan balasan
apapun dari anaknya. Akan tetapi yang ia nantikan dan yang ingin ia lihat
adalah, anaknya sukses.
Jadikan ibu tersenyum bahagia
di akhirat kelak, karena memiliki anak yang telah membuatnya bangga .
“ Salah satu amalan yang akan terus mengalir adalah
anak yang shaleh yang selalu mendoakan orangtuanya” Jadilah anak yang shaleh LOVE YOU MY MOM
Best 5 Casinos in Milwaukee, WI
BalasHapus› maps › 김해 출장마사지 casinos-in-mn › maps 세종특별자치 출장마사지 › casinos-in-mn 제천 출장마사지 The Top 5 Casinos in Milwaukee, Wisconsin · 1. Casumo Casino 군산 출장샵 · 2. 888 Casino · 3. 부천 출장마사지 Grand Casino · 4. 888 Casino.